Neni/Radar Bogor KREATIVITAS: Warga belajar
mengelola Bonggol Jagung menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi.
Siapa
menyangka, bonggol jagung yang dinilai sebagai sampah justru dimanfaatkan
oleh Edie Juandi. Meski banyak yang mencela kerajinan bonggol jagung yang ia
kerjakan, itu tak membuatnya gentar menciptakan kreasi tanpa batas.Laporan:
Neni Ariani
Pengalamannya
bekerja di perusahaan besar, menjadi pengajar dan penyuluh di bidang usaha
kecil serta membuka usaha perangkat warung telekomunikasi, tak membuatnya
berhenti berkarya dan berinovasi.
Kerajinan
bonggol jagung pun dipilihnya karena dianggap bukan sekadar sampah. Namun,
bisa diolah menjadi karya seni bernilai tinggi.
“Potensi
limbah organik seperti bonggol jagung di Indonesia sangat besar, seperti di
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Lampung dan Gorontalo.
Sayang jika komoditas ini tak dimanfaatkan,” papar ayah empat anak tersebut.
Dengan
pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang kerajinan, Edie terus mengembangkan
ide agar bonggol jagung dapat dijadikan produk kerajinan. Bertempat di
showroom miliknya, Jalan Pembangunan 2, Kelurahan Kedunghalang, Kota Bogor,
Edie terus mengasah kreativitasnya.
Hasilnya,
ia bisa menciptakan toples kue, tudung lampu hingga sketsel atau pembatas
ruang. Setelah yakin dengan usahanya itu, ia mulai memberanikan diri untuk
menjualnya.
Bahkan
tak jarang ia mengikutsertakan hasil kerajinannya dalam pameran di Jakarta
Convention Center dan SMESCO. “Alhamdulillah hasil kerajinan saya banyak
peminatnya, saya jual mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah,”
tambah Edie.
Kini
ia tak hanya menekuni kerajinan bonggol jagung, namun juga menawarkan ilmunya
dalam workshop. Lebih dari 16 kota di Indonesia telah dijelajahinya untuk
men-share ilmu tersebut.
Selain
itu, ia bekerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan swasta hingga
asing untuk membagikan ilmu mengenai pengolahan produknya. Bahkan kini
ia sedang mencoba membuat casing ipad atau tablet untuk merek perusahaan
terkenal.(*)
|
Saturday, February 4, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment